Gue mulai bikin blog lagi, setelah hampir kurang lebih 8-9 tahun dari terakhir kali gue punya blog. Dulu alamat blog gue rajokapuyuak.com (artinya raja kecoak dalam bahasa minang), isinya cuma sekedar curhatan gak jelas, tulisan gak jelas, niatnya pengen bikin tulisan lucu nan gokil seperti para selebtwit pada waktu itu. Mungkin karena tujuannya ingin seperti orang lain gue jadi kurang bergairah untuk nulis. Berharap terkenal karena kegokilan tulisan gue.
Sebelum blog rajokapuyuak.com itu gue juga sempat punya website pribadi untuk show-off portofolio desain gue, salah satunya yang gue inget itu ada theruw19.com (dulu gue pake nickname ruw19 untuk di forum desain dan kebawa sampai jadi nama alias gue), ada grafikdungeon.com website di mana gue dan teman-teman seperjuangan bikin majalah digital sendiri dan publish sendiri, ada juga creativemarks.com website studio desain gue dan teman-teman, dan beberapa website yang pernah gue punya yang gue pun lupa nama domainnya apa.
Kembali ke 8-9 tahun yang lalu, setelah blog rajokapuyuak.com gue gak diperpanjang lagi, gue tidak memiliki website apapun karena social media sedang rame-ramenya pada waktu itu, jadi gue rasa gue gak perlu website. Gak ada tendensi apapun untuk menulis, selain untuk menuangkan pikiran gak jelas, gue saat itu belum menemukan “kenapa” gue harus menulis.
Sampai pada tahun 2019, kita percepat aja timeline-nya, gue menemukan tulisan dari Seth Godin yang membuat gue ingin menulis lagi, begini tulisannya
But writing?
If you’re an actor, being able to write means that you can cast yourself.
If you’re a marketer, being able to write means you can tell your story.
If you’re looking for a job, being able to write makes you part of a special minority.
Writing is organized thinking on behalf of persuasion.
Writing is your opportunity to stand out, to pitch in and to make a difference.
And you don’t need a permit or equipment. You don’t need an insider’s edge, or money either.
Writing may be the skill with the highest return on investment of all. Because writing is a symptom of thinking.
Kalian bisa baca tulisan lengkapnya di sini.
Dari tulisan dia kita bisa melihat kualitas profesi seseorang dari apakah orang itu bisa menulis atau tidak. Bagi gue pribadi menulis itu bisa menunjukan apakah komunikasi si orang itu baik atau tidak, menulis itu juga bisa menunjukan bahwa orangnya sering baca buku.
Karena kata Stephen King
If you want to be a writer you must do two things above all others: read a lot, and write a lot.
Untuk desainer bisa menulis itu menunjukan bahwa dia benar-benar mengerti tentang ilmu desain yang dia miliki, gak hanya sekedar enak dipandang.
Dari jaman dulu memang tidak bisa dipungkiri kalau persaingan semakin ketat, maka apa yang bisa bikin kita stand-out dari yang lain? Jawabannya udah dikasih tau sama Seth Godin di atas.
Selain itu menulis bisa membantu gue untuk berpikir terstruktur dalam problem solving. Contoh sederhananya, dalam menulis lu gak bisa langsung menuangkan apa yang ada di kepala ke dalam tulisan, harus terstruktur seperti karya tulis lainnya, ada latar belakang, ada masalah, ada solusi, ada kesimpulan. Ada awalan dan ada tujuan. Sama seperti problem solving, harus tau dulu masalahnya apa, disebabkan oleh apa, akibatnya apa, solusinya bagaimana.
Mungkin ada keuntungan lain dari berpikir terstruktur itu, tapi gue belum tau apa aja, nanti deh gue riset, baca artikel dan disukusi dulu.
Itulah mengapa gue mulai bikin blog lagi dan menulis lagi setelah 9 tahun tidak. Gue ingin menunjukan bahwa selain desain guepun mampu membuat sebuah karya tulis, gue bisa berpikir secara terstruktur, gue bisa berkomunikasi dengan baik, juga sebagai nilai tambah untuk gue.
Ngomong-ngomong tentang menulis, ada quotes bagus dari ayah Pidi Baiq
Waktu akan membuatmu lupa, tetapi yang engkau tulis akan membantu mengingatnya
Segitu aja dulu postingan pertam gue di blog baru gue ini dan kenapa gue tetap berusaha menulis. Kita lihat seberapa sering gue menulis di blog ini.
Photo by Aaron Burden on Unsplash
Leave a Reply