Tahun 2013 adalah tahun di mana gue akhirnya diberikan beban terberat dalam hidup gue. Bokap meninggal pada 13 Juni 2013. Gue anak pertama dan laki-laki satu-satunya yang mendapatkan beban dan tanggung jawab untuk menghidupi ibu dan ketiga adik perempuan gue, yang di mana dua diantaranya masih sekolah dan yang satu baru masuk kuliah.
Selama kurang lebih 8 tahun gue mencoba memikul beban itu di pundak gue. Beban anak pertama di generasi sandwich macam sekarang itu gak gampang. Sesekali ada lah rasa kecewa, kecewa ke diri sendiri, kecewa sama keadaan, dan pengen nangis. Tapi ada banyak cara lah untuk tetap waras.
Selama kurang lebih 8 tahun juga, akhirnya gue bisa merasakan beban ini akhirnya semakin enteng. Dari segi ekonomi, pekerjaan gue sekarang membaik, keuangan membaik, hutang-hutang keluarga sebagian besar sudah dilunasi. Alhamdulillah semua bisa diatasi dari sisi ekonomi
Enteng lah, ibarat kalo latihan beban di gym, angkat dumbbell 10kg itu berat, tapi kalo udah 6 bulan mah bakal enteng. Akhirnya kita bakal cari dumbbell yang lebih berat, bisa 15kg atau langsung 20kg.
Nah, sekarang beban ekonomi udah ringan nih, dan mau tidak mau gue diberikan beban yang baru, yaitu menikah. DAR! Gue uda 33 tahun dan belum menikah, pengen lah menikah, gue juga pengen punya anak, gue juga pengen nyokap merasa lega karena anaknya paling besar sudah menikah.
Tapi gue masih harus menghidupi keluarga gue sekarang, kalau menikah berarti bebannya jadi double. Sama kayak latihan di gym tadi, kalau mau semakin kuat harus tambah beban.
Mungkin emang gue harus tambah beban, and I will see how hard can it be? Fingers crossed.
Leave a Reply to Rudy P Agnel Cancel reply